Kunci Jawaban Mari Refleksikan IPAS Kelas 5 SD Halaman 53
Kunci Jawaban Mari Refleksikan IPAS Kelas 5 SD Halaman 53 — Halo kawan ahliartikel, salam sehat dan sukses selalu. Bagi sobat kelas 5 yang sedang mencari Kunci Jawaban IPAS kelas 5 Kurikulum Merdeka Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, A.2 Jaring-jaring Makanan.
Kali ini kita akan mengulas tentang “Mari
Refleksikan” yang terdapat pada buku siswa kelas 5 SD. Dengan adanya
pembahasan berikut ini, diharapkan bisa membantu sobat semuanya dengan materi
yang telah diajarkan di sekolah.
Diharapkan sobat semuanya mengerjakan soalnya terlebih
dahulu sebelum melihat pembahasan yang terdapat dibawah ini, baik dikerjakan
secara mandiri maupun dikerjakan secara berkelompok.
Jika sobar semuanya mengalami atau menemukan kesulitan
dalam mengerjakan soalnya, jawaban dibawah ini bisa dijadikan referensi untuk
membandingkan dengan jawaban yang telah sbat kerjakan sebelumnya.
Selain ini kami juga menyediakan pembahasannya supaya
sobat semuanya lebih paham lagi lagi dengan materi yang telah di ajarkan oleh
bapak ibu guru.
Jawaban IPAS Kelas 5 SD Halaman 53
Mari Refleksikan
1. Apa perbedaan dari hubungan makan dan
dimakan yang kalian gambarkan pada kegiatan pertama dan sekarang?
Jawaban
Pada kegiatan pertama, hubungan makan dan dimakan yang
digambarkan adalah rantai makanan. Rantai makanan adalah representasi linier
dari aliran energi dan nutrisi di dalam ekosistem. Rantai makanan menggambarkan
bagaimana energi dan nutrisi berpindah dari satu organisme ke organisme lain
dalam bentuk makanan.
Rantai makanan terdiri dari produsen (tanaman hijau)
yang menghasilkan makanan melalui fotosintesis, konsumen primer (hewan
herbivora) yang memakan produsen, konsumen sekunder (hewan karnivora) yang
memakan konsumen primer, dan seterusnya. Setiap tingkatan trofik dalam rantai
makanan mewakili suatu peran dalam transfer energi dan nutrisi.
Namun, dalam kegiatan sekarang, hubungan makan dan
dimakan yang digambarkan lebih kompleks dan terhubung dalam bentuk
jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan mencerminkan hubungan
makan-memakan antara berbagai spesies dalam ekosistem yang saling terkait.
Dalam jaring-jaring makanan, ada banyak rantai makanan
yang berjalan sejajar atau saling berpotongan. Makhluk hidup dapat memiliki
lebih dari satu sumber makanan atau pemangsa yang berbeda. Sebagai contoh,
seorang burung dapat memakan serangga, biji-bijian, dan buah-buahan. Hal ini
berarti burung tersebut terhubung dengan beberapa rantai makanan yang berbeda.
Dalam jaring-jaring makanan, ada peran penting bagi
produsen (tanaman hijau) sebagai sumber energi utama. Ada juga konsumen pada
berbagai tingkatan trofik, seperti konsumen primer, konsumen sekunder, dan
konsumen tersier. Pengurai atau organisme detritivora juga memiliki peran dalam
menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati atau bahan organik yang
membusuk.
Dalam jaring-jaring makanan, perubahan pada satu
spesies dapat mempengaruhi rantai makanan lain yang terkait dengannya.
Misalnya, jika populasi pemangsa puncak menurun drastis, hal tersebut dapat
menyebabkan lonjakan populasi hewan yang biasanya menjadi mangsanya.
Jadi, perbedaan antara hubungan makan dan dimakan yang
digambarkan pada kegiatan pertama (rantai makanan) dan sekarang (jaring-jaring
makanan) adalah kompleksitas dan interkoneksi yang lebih besar dalam
jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan mencerminkan hubungan yang lebih
realistis dan menyeluruh antara berbagai spesies dalam ekosistem, sementara
rantai makanan hanya mewakili aliran energi dalam garis lurus dari satu
organisme ke organisme lain.
2. Menurut kalian, mana yang lebih tepat
menggambarkan kondisi nyata dalam suatu ekosistem, rantai makanan atau
jaring-jaring makanan? Mengapa?
Jawaban
Jaring-jaring makanan lebih tepat menggambarkan
kondisi nyata dalam suatu ekosistem daripada rantai makanan. Ini karena
jaring-jaring makanan mencerminkan hubungan yang kompleks antara organisme
dalam ekosistem yang melibatkan banyak jalur makanan yang saling terhubung,
sedangkan rantai makanan hanya menggambarkan aliran energi dan nutrisi dalam
urutan linier.
Dalam ekosistem, organisme tidak hanya bergantung pada
satu sumber makanan atau satu organisme pemangsa saja. Sebagai contoh, dalam
satu ekosistem, seorang pemangsa seperti singa bisa memangsa beberapa jenis
herbivora seperti zebra, bison, dan antelop. Di sisi lain, herbivora tersebut
juga memiliki berbagai pilihan makanan, seperti rumput, daun, dan buah-buahan.
Beberapa herbivora juga dapat menjadi sumber makanan untuk pemangsa lain
seperti cheetah atau hyena. Selain itu, dalam jaring-jaring makanan, ada juga
organisme pengurai yang membantu mengurai sisa-sisa organisme mati menjadi
nutrisi yang dapat digunakan oleh produsen.
Dalam jaring-jaring makanan, ada banyak hubungan
makan-memakan yang saling terkait. Organisme dalam ekosistem memiliki banyak
pilihan makanan dan dapat menjadi bagian dari berbagai jalur makanan yang
berbeda. Hal ini mencerminkan hubungan yang lebih realistis dalam ekosistem di
alam nyata.
Selain itu, jaring-jaring makanan juga memperhitungkan
bahwa beberapa organisme dapat memiliki peran ganda dalam ekosistem. Misalnya,
ada organisme yang bisa menjadi konsumen herbivora dan karnivora sekaligus.
Jaring-jaring makanan memperhitungkan dinamika yang lebih kompleks dalam
transfer energi dan nutrisi dalam ekosistem.
Jaring-jaring makanan juga memberikan gambaran yang
lebih lengkap tentang bagaimana gangguan pada satu populasi organisme dapat
mempengaruhi organisme lain dalam ekosistem. Jika satu spesies mengalami
penurunan jumlahnya, organisme lain yang bergantung pada mereka sebagai sumber
makanan mungkin juga terpengaruh.
Dalam hal ini, jaring-jaring makanan membantu kita
memahami bahwa ekosistem adalah sistem yang kompleks dan terhubung secara erat.
Jaring-jaring makanan menggambarkan keterkaitan antara berbagai organisme dalam
ekosistem dan memperlihatkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni
agar ekosistem dapat berfungsi dengan baik.
Dengan demikian, jaring-jaring makanan lebih tepat
menggambarkan kondisi nyata dalam suatu ekosistem karena mencerminkan hubungan
yang kompleks dan saling ketergantungan antara organisme dalam ekosistem,
sedangkan rantai makanan hanya memberikan gambaran yang linier dan sederhana.
3. Apakah hewan bisa memiliki peran yang
berbeda dalam satu jaring-jaring makanan?
Jawaban
Ya, hewan bisa memiliki peran yang berbeda dalam satu
jaring-jaring makanan. Dalam jaring-jaring makanan, setiap hewan dapat berperan
sebagai konsumen pada tingkatan trofik tertentu, tetapi mereka juga bisa
menjadi sumber makanan bagi hewan lain pada tingkatan trofik yang berbeda.
Misalnya, pertimbangkan sebuah jaring-jaring makanan
yang melibatkan berbagai organisme dalam suatu ekosistem. Ada konsumen primer
yang memakan produsen, konsumen sekunder yang memakan konsumen primer, dan
konsumen tersier yang memakan konsumen sekunder. Dalam konteks ini, peran hewan
dalam jaring-jaring makanan dapat bervariasi tergantung pada spesiesnya dan
tingkatan trofik yang ditempatinya.
Sebagai contoh, sebuah hewan herbivora seperti kambing
dapat menjadi konsumen primer dengan memakan tumbuhan sebagai sumber makanan
utamanya. Namun, kambing juga bisa menjadi sumber makanan bagi hewan karnivora
pada tingkatan trofik yang lebih tinggi. Dalam hal ini, kambing berperan
sebagai konsumen primer dalam rantai makanan yang melibatkan tumbuhan, tetapi
juga menjadi mangsa atau pemangsa sekunder dalam rantai makanan yang melibatkan
hewan karnivora.
Selain itu, hewan juga bisa memiliki peran yang
berbeda dalam jaring-jaring makanan karena mereka dapat memakan berbagai jenis
makanan. Misalnya, seekor burung pemakan serangga juga bisa memakan biji-bijian
dan buah-buahan. Dalam hal ini, burung tersebut terhubung dengan beberapa
rantai makanan yang berbeda dan memiliki peran yang berbeda dalam jaring-jaring
makanan. Pada saat yang sama, burung tersebut juga bisa menjadi mangsa bagi
hewan lain seperti pemangsa puncak.
Jadi, dalam jaring-jaring makanan, peran hewan dapat
berubah dan bervariasi tergantung pada interaksi mereka dengan organisme lain
dalam ekosistem. Mereka bisa menjadi konsumen pada tingkatan trofik tertentu,
tetapi juga berperan sebagai sumber makanan bagi hewan lain pada tingkatan
trofik yang berbeda. Fleksibilitas ini memungkinkan hewan berkontribusi pada
aliran energi dan nutrisi dalam ekosistem dengan berbagai cara yang
mempengaruhi keseimbangan dan stabilitas jaring-jaring makanan secara
keseluruhan.
4. Menurut kalian, bagaimana peran
jaring-jaring makanan dalam menjaga ekosistem tetap harmonis?
Jawaban
Jaring-jaring makanan memainkan peran penting dalam
menjaga ekosistem tetap harmonis. Berikut adalah beberapa cara bagaimana
jaring-jaring makanan berkontribusi dalam menjaga keseimbangan dan
keberlanjutan ekosistem:
- Menjaga Keseimbangan Populasi:
Dalam jaring-jaring makanan, setiap organisme memiliki peran penting dalam
rantai makanan. Ketika populasi suatu organisme tertentu meningkat atau
menurun, hal tersebut dapat mempengaruhi organisme lain dalam jaring-jaring
makanan. Misalnya, jika populasi hewan pemakan tumbuhan (herbivora) meningkat,
mereka mungkin mengkonsumsi terlalu banyak tumbuhan hijau. Hal ini dapat
mengurangi jumlah makanan yang tersedia bagi herbivora lainnya atau bahkan
mempengaruhi produsen (tumbuhan hijau). Jaring-jaring makanan membantu menjaga
keseimbangan populasi organisme dengan mengatur tingkat konsumsi di setiap
tingkatan trofik.
- Menjaga Keseimbangan Nutrisi:
Jaring-jaring makanan juga membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam
ekosistem. Dengan adanya jalur makanan yang berbeda, nutrisi yang terdapat
dalam organisme yang mati dan sisa-sisa organisme dapat diurai oleh pengurai
dan dikembalikan ke lingkungan. Nutrisi ini kemudian dapat diserap kembali oleh
tumbuhan hijau sebagai produsen. Dengan demikian, jaring-jaring makanan memastikan
bahwa nutrisi terdistribusi dengan baik dalam ekosistem.
- Mengatur Populasi Pemangsa:
Jaring-jaring makanan membantu mengatur populasi pemangsa (konsumen karnivora)
dalam ekosistem. Pemangsa bertanggung jawab dalam mengendalikan jumlah
organisme yang mereka makan. Jika populasi pemangsa berkurang, populasi mangsa
yang mereka makan dapat meningkat dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan jumlah makanan yang tersedia bagi pemangsa lainnya dan menyebabkan
ketidakseimbangan dalam ekosistem. Dalam hal ini, jaring-jaring makanan
membantu menjaga populasi pemangsa agar tidak berlebihan dan menjaga
keseimbangan di setiap tingkatan trofik.
- Mengatur Penyebaran Energi:
Jaring-jaring makanan membantu mengatur aliran energi dalam ekosistem. Energi
yang dihasilkan oleh produsen (tumbuhan hijau) digunakan oleh konsumen
herbivora sebagai sumber energi. Kemudian, energi tersebut diteruskan ke
konsumen karnivora atau pemangsa. Dengan adanya jaring-jaring makanan, energi
dapat mengalir dari satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik lainnya. Hal ini
memastikan bahwa setiap organisme dalam ekosistem mendapatkan pasokan energi
yang cukup untuk kelangsungan hidupnya.
Dengan menjaga keseimbangan populasi, nutrisi,
populasi pemangsa, dan penyebaran energi, jaring-jaring makanan membantu
menjaga ekosistem tetap harmonis. Ketika jaring-jaring makanan berfungsi dengan
baik, ekosistem dapat mencapai keseimbangan dinamis di antara
organisme-organisme yang ada di dalamnya.
Selain itu, jaring-jaring makanan juga
memiliki beberapa dampak positif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem, seperti:
- Stabilitas Ekosistem:
Dalam jaring-jaring makanan, adanya koneksi yang kompleks antara
organisme-organisme memungkinkan adanya keseimbangan dan stabilitas dalam
ekosistem. Ketika satu spesies mengalami fluktuasi populasi,
organisme-organisme lain dalam jaring-jaring makanan dapat menyesuaikan jumlah
populasi mereka untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
- Pengendalian Penyakit:
Jaring-jaring makanan juga dapat membantu dalam pengendalian penyakit. Ketika
organisme penyakit menyerang satu spesies, organisme pemangsa atau organisme
yang lebih tinggi dalam rantai makanan dapat mengendalikan atau membatasi
penyebaran penyakit tersebut. Hal ini penting dalam menjaga kesehatan populasi
organisme dan menjaga kestabilan ekosistem.
- Keseimbangan Ekologi:
Jaring-jaring makanan membantu menjaga keseimbangan antara populasi tumbuhan
dan hewan di ekosistem. Misalnya, ketika populasi tumbuhan hijau meningkat,
populasi herbivora juga cenderung meningkat karena adanya sumber makanan yang
melimpah. Namun, populasi pemangsa juga akan merespons dengan meningkatkan
jumlah mereka untuk mengontrol populasi herbivora. Dengan demikian,
jaring-jaring makanan membantu menjaga keseimbangan ekologi antara produsen,
konsumen herbivora, dan konsumen karnivora.
- Keanekaragaman Hayati:
Jaring-jaring makanan mendukung keanekaragaman hayati dalam ekosistem. Dalam
ekosistem yang seimbang, ada ruang bagi berbagai spesies untuk mendapatkan
makanan dan bertahan hidup. Keanekaragaman hayati adalah faktor penting dalam
menjaga kestabilan ekosistem dan menjaga kemampuan ekosistem untuk menghadapi
perubahan lingkungan.
Dengan memahami peran jaring-jaring makanan dalam
menjaga ekosistem tetap harmonis, kita dapat menyadari pentingnya menjaga
kelestarian ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam. Kita perlu menjaga
keseimbangan populasi, nutrisi, dan aliran energi dalam jaring-jaring makanan
agar ekosistem tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
Penutup
Demikinalah ulasan tentang Kunci Jawaban Mari
Refleksikan IPAS Kelas 5 SD Halaman 53 dan juga pembahasannya. Sekali lagi,
jawaban diatas digunakan sebagai pembanding. Selalu belajar untuk dapat lebih
memahami lagi dengan materi yang telah diajarkan. Semoga bermanfaat.
Tambahan :
1. Kunci jawaban diatas hanya untuk membandingkan
dengan jawaban yang telah kalian kerjakan sebelumnya.
2. Sobat semuanya dapat mencari jawaban yang lebih
baik lagi dan lebih meyakinkan.
3. Kunci Jawaban di atas tidak menjamin kebenarannya.

Posting Komentar untuk "Kunci Jawaban Mari Refleksikan IPAS Kelas 5 SD Halaman 53"